"Satu hal yang bersifat abadi, kenangan akan perbuatan baik"
Repost from :
Dian Kristo Tambunan ( https://www.facebook.com/dian.tambunan?fref=ufi )
TTL : 9 Desember 1991
Brother in blood.
Dedicated to : The most awesome Friend and also as Daddy in the world.
Dian Kristo Tambunan ( https://www.facebook.com/dian.tambunan?fref=ufi )
TTL : 9 Desember 1991
Brother in blood.
Tak perlu menunggu hari special untuk membuat sesuatu yang terbilang special. Dilarut malam, terlalu susah memejamkan mata.
Saat hendak minum,kubuka sedikit pintu kamar Neneku, kulihat dia tertidur begitu lelap.
Tak sedih,malah aku tersenyum ketika melihat wanita kuat itu semakin tua.
Tersenyum, saat aku mengingat masa kecil aku tidur disampingnya,wajahnya belum setua itu.
Lalu aku teringat akan semua anak anaknya yang begitu Hebat.
Dan saat teringat adik dan kakak ayahku,(ayahku anak laki laki paling tua). Adik kecil ayahku yang paling bungsu,akan menjadi orang pertama yang aku ingat. Maklum waktu kecil dia Hitam,jelek,Pesek. Pas udah sekolah diUGM,dia semakin cantik,(katanya namboru itu sih)..
Aku tahu,Ayahku sangat sayang kepada adek kecilnya ini,hingga saat ini.
Makanya ayahku juga sangat sayang kepada adekku yang paling kecil juga,karna kebetulan perempuan juga. Dan aku mengerti akan kasih sayang ayahku kepada kami. Bagiku dia lelaki hebat,tak tahu cari ribut,asalkan damai.
Beliau alumni Dharma Agung Medan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, (Ijazahnya Asli,Tesisnya saya yang pegang). Aku tahu Beliau seorang Politikus handal,dan aku yakin akan hal itu.
Masih sempat terlihat,bagaimana perjuangannya membawa Sebuah Partai Politik masuk kedaerah kami dulu sebelum menjadi kabupaten,bersama para kolega2nya. Saat jadi kader sih waktu itu,ga ada duitnya. Cuma Ntah keberuntungan apa, Beliau yang tak punya duit, namun punya pemikiran hebat, mampu duduk di bangku DPRD Kabupaten Samosir. Satu Periode aja sih. Melihat Pak Jokowi yang bedain Kepala Negara, dengan Kepala Rumah tangga, saya sempat merasakan hal serupa. Beliau tak mau berbicara Politik di Rumah, ataupun berbicara tentang DPRD dirumah.
Bahkan saat kampanye untuk periode berikutnya meskipun kalah,beliau tak mengikutkan kami,meski saat itu kami sudah punya hak Suara. Pesannya selalu teringat,Politik bukan tentang UANG,biarkan mereka memilih. Meskipun tak berhasil meraih satu kursi diDPRD Samosir,namun kami tidak kesal ataupun stres,karna kami tahu Beliau ingin bekerja untuk rakyat,bukan untuk membeli manusia.
Saya tetap bangga meski hingga saat ini,bukanlah seorang DPRD lagi.
Sering bertemu dengan beberapa orang yang pernah menerima hal yang baik dari Beliau,ketika berkenalan saya langsung mengatakan marga saya,saat mereka kurang kenal lalu saya katakan,"Anakni siTambunan mantan Dewan" saya selalu mendapat sambutan yang sangat hangat dari mereka. Pasti selalu ada moment yang baik,yang mereka ceritakan padaku tentang Beliau.
Bahkan saat bertemu dengan banyak PNS dari berbagai golongan,kadang mereka terlihat angkuh,dan kurang menyenangkan ketika berbicara. Agar pembicaraan cair,saat berkenalan aku selalu bilang,"Tambunan,Anakni siGanda",baru mereka terlihat lebih baik,lebih cair,tak angkuh lagu.
Maaf bukan bermaksud menilai buruk terhadap mereka,namun beberapa saya temui seperti itu.
Pernah sekali dengan seorang pejabat salah satu SKPD,saat itu saya punya urusan tertentu dikantor itu,saya menunggu hingga berjam jam,namun tak ada respon dari beliau.
Ketika sudah salaman,mungkin samar dia dengarkan marga saya.
Saya semakin tidak suka dengan cara beliau yang sangat sombong.
Lupa atau bagaimana lalu dia bertanya,"Marga aha tahe lae?".
Lalu dengan senyum saya menjawab,"Tambunan,anak ni siGanda do au?",dia sedikit lebih berbeda dan kelihatan semakin segan kepada saya..
Baru urusanku cepat selesai dengan kode itu.
Ini beberapa pengalaman yang aku dapatkan atas kebaikan beliau terhadap beberapa individu.
Saya minta maaf bila ada kata atau tujuan yang menyalahi aturan bermain.
Tulisan ini tidak sempurna,hanya sebatas teringat akan kebaikan dan tanggung jawab beliau.
bukan berkampanye dimasa menjelang Pilkada,karna beliau tak punya Uang untuk beli Manusia..
Horas..Horas..Horas..
Saat hendak minum,kubuka sedikit pintu kamar Neneku, kulihat dia tertidur begitu lelap.
Tak sedih,malah aku tersenyum ketika melihat wanita kuat itu semakin tua.
Tersenyum, saat aku mengingat masa kecil aku tidur disampingnya,wajahnya belum setua itu.
Lalu aku teringat akan semua anak anaknya yang begitu Hebat.
Dan saat teringat adik dan kakak ayahku,(ayahku anak laki laki paling tua). Adik kecil ayahku yang paling bungsu,akan menjadi orang pertama yang aku ingat. Maklum waktu kecil dia Hitam,jelek,Pesek. Pas udah sekolah diUGM,dia semakin cantik,(katanya namboru itu sih)..
Aku tahu,Ayahku sangat sayang kepada adek kecilnya ini,hingga saat ini.
Makanya ayahku juga sangat sayang kepada adekku yang paling kecil juga,karna kebetulan perempuan juga. Dan aku mengerti akan kasih sayang ayahku kepada kami. Bagiku dia lelaki hebat,tak tahu cari ribut,asalkan damai.
Beliau alumni Dharma Agung Medan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, (Ijazahnya Asli,Tesisnya saya yang pegang). Aku tahu Beliau seorang Politikus handal,dan aku yakin akan hal itu.
Masih sempat terlihat,bagaimana perjuangannya membawa Sebuah Partai Politik masuk kedaerah kami dulu sebelum menjadi kabupaten,bersama para kolega2nya. Saat jadi kader sih waktu itu,ga ada duitnya. Cuma Ntah keberuntungan apa, Beliau yang tak punya duit, namun punya pemikiran hebat, mampu duduk di bangku DPRD Kabupaten Samosir. Satu Periode aja sih. Melihat Pak Jokowi yang bedain Kepala Negara, dengan Kepala Rumah tangga, saya sempat merasakan hal serupa. Beliau tak mau berbicara Politik di Rumah, ataupun berbicara tentang DPRD dirumah.
Bahkan saat kampanye untuk periode berikutnya meskipun kalah,beliau tak mengikutkan kami,meski saat itu kami sudah punya hak Suara. Pesannya selalu teringat,Politik bukan tentang UANG,biarkan mereka memilih. Meskipun tak berhasil meraih satu kursi diDPRD Samosir,namun kami tidak kesal ataupun stres,karna kami tahu Beliau ingin bekerja untuk rakyat,bukan untuk membeli manusia.
Saya tetap bangga meski hingga saat ini,bukanlah seorang DPRD lagi.
Sering bertemu dengan beberapa orang yang pernah menerima hal yang baik dari Beliau,ketika berkenalan saya langsung mengatakan marga saya,saat mereka kurang kenal lalu saya katakan,"Anakni siTambunan mantan Dewan" saya selalu mendapat sambutan yang sangat hangat dari mereka. Pasti selalu ada moment yang baik,yang mereka ceritakan padaku tentang Beliau.
Bahkan saat bertemu dengan banyak PNS dari berbagai golongan,kadang mereka terlihat angkuh,dan kurang menyenangkan ketika berbicara. Agar pembicaraan cair,saat berkenalan aku selalu bilang,"Tambunan,Anakni siGanda",baru mereka terlihat lebih baik,lebih cair,tak angkuh lagu.
Maaf bukan bermaksud menilai buruk terhadap mereka,namun beberapa saya temui seperti itu.
Pernah sekali dengan seorang pejabat salah satu SKPD,saat itu saya punya urusan tertentu dikantor itu,saya menunggu hingga berjam jam,namun tak ada respon dari beliau.
Ketika sudah salaman,mungkin samar dia dengarkan marga saya.
Saya semakin tidak suka dengan cara beliau yang sangat sombong.
Lupa atau bagaimana lalu dia bertanya,"Marga aha tahe lae?".
Lalu dengan senyum saya menjawab,"Tambunan,anak ni siGanda do au?",dia sedikit lebih berbeda dan kelihatan semakin segan kepada saya..
Baru urusanku cepat selesai dengan kode itu.
Ini beberapa pengalaman yang aku dapatkan atas kebaikan beliau terhadap beberapa individu.
Saya minta maaf bila ada kata atau tujuan yang menyalahi aturan bermain.
Tulisan ini tidak sempurna,hanya sebatas teringat akan kebaikan dan tanggung jawab beliau.
bukan berkampanye dimasa menjelang Pilkada,karna beliau tak punya Uang untuk beli Manusia..
Horas..Horas..Horas..
 |
| Drs. S Ganda Tambunan and Dra. Nurmina Manurung S.Pd |
Komentar
Posting Komentar