2016 I am ready


06:36 a.m Surabaya, 3 January 2016
Pagi yang sejuk untuk kota Surabaya yang panas. Ini adalah hari terakhir dari masa minggu tenang menjelang Ujian Akhir Semester Ganjil tahun ini. Setelah natal aku memutuskan untuk menghabiskan malam pergantian tahun dengan keluargaku disini, adik perempuan dari ayahku. Sebagai seorang Kristen, perayaan Natal menjadi perayaan terbesar sepanjang tahun gerejawi. Natal merupakan perayaan untuk mengenang kembali Kelahiran Yesus Kristus ke dunia 2000 tahun silam. Kamu tau, Natal menjadi momen favoritku sepanjang tahun. Dekorasi merah, hijau dan keemasan akan memenuhi setiap sudut kota. Kamu juga akan melihat berbagai pernak pernik Natal yang akan menghiasi seluruh gereja, dengan Pohon Natal yang sangat besar dibagian altarnya. Sedikit cerita, aku mempunyai kebiasaan Natal yang selalu kulakukan bersama Ayahku. Setiap minggu Advent (Penantian) pertama, tidak boleh lewat dan tidak pernah mendahului, kami akan memasang Pohon Natal di rumah. Dan sebagai penutup, bintang emas dipuncaknya akan selalu dipasangkan olehnya. Tahun ini menjadi tahun keduaku tidak merayakan Natal bersama mereka. Beberapa hari setelah Advent I, he call me and said “ I didn’t make a Christmas tree for our home yet” and then I ask “ Why?”, he answered me “ Tidak ada yang mau membantu, mamamu juga sibuk dengan urusannya ”. Kadang aku  merasa lucu, pria berusia 53 tahun pun bisa bertingkah seolah olah menjadi anak kecil. Ya walaupun begitu, dia tetap memasangkan pohon Natal di rumah, and after he made it, he took a photo and shared it into his Social media. Aku tau persis bagaimana rasanya merayakan Natal bersama mereka dirumah, aku tau bagaimana repotnya mama mencarikan baju yang memiliki warna sama untuk dipakai pada saat malam Natal. Aku juga tau betapa jengkelnya aku melewatkan moment itu, dan aku juga tau bagaimana rasanya merindukan moment itu dan seketika ingin pulang ke rumah.

Lepas dari euphoria Natal kita kembali ke beberapa bulan sebelumnya. 12 Bulan yang mengikuti sepanjang tahun ini. Kejadian hidup pada dasarnya memang akan menjadi kenangan tak terlupa. Dimana, bila ditimbang kesedihan dan kesenangan didalamnya tidak akan pernah seimbang. Bulan Februari tahun 2015 silam kejadian tidak membahagiakanpun menimpa keluargaku. Salah seorang dari ipar Ayahku berpulang kerumah Bapa di Surga. Begitulah hidup, manusia berasal dari tanah maka akan kembali ke tanah. Memasuki pertengahan tahun bulan Juni-Juli, kami dapat merayakan Pesta Ulang Tahun Nenekku (Ibu dari Ayahku) yang ke 80 tahun. Sebuah angka yang sangat luar biasa bukan? Tak sedikit yang memberi selamat dan juga doa yang terucap maupun tidak dilantunkan padanya. Harapan kesehatan dan kekuatan menjalani usia-usia berikutnya. Panjang umur semoga dilimpahkan Tuhan Yesus yang baik, hingga nanti aku mampu meraih gelar sarjanaku, dan menikah. Amin. Bulan September diriku sah memasuki semester 3 perkuliahan dengan grafik nilai yang meningkat. Senantiasa mengucap syukur untuk berkat tak terhingga yang senantiasa Tuhan beri. Hingga ke penghujung akhir tahun, Tuhan memberi hadiah yang sangat luar biasa. Desember 2015, adikku, anak dari adik ayahku, Bevin Christian Tambunan lahir kedunia. Bertambahnya satu “member” dari keluarga Tambunan. Hahahaha. I do love him, walaupun kita belum bertemu. Semoga January ini kita bisa ketemu ya, Bevin.
Juga untuk beberapa kejadian yang tak tersebut. Untuk yang hilang dan tertinggal, semoga sesuatu membawamu kembali lagi dengan sendirinya. Untuk orang-orang baru yang datang dan untuk orang-orang lama yang pergi, semoga waktu tidak hanya memberi memori singkat tentang kalian ya. Anyway Happy New Year to all of you. I just wanna say, maafkan segala kesalahan yang kuperbuat sengaja ataupun tidak sengaja. Buat yang mampu terucap atau tidak, buat yang jauh ataupun yang dekat, yang senantiasa diingat tapi tak sanggup untuk disebut, maafkan aku. Semoga berkat Tuhan senantiasa mengikuti langkah kita semua untuk hari baru, 366 hari baru sepanjang tahun ini, dan untuk tahun tahun berikutnya. Dilancarkan segala rencana, dan resolusi yang belum tercapai. Buat hari-hari yang akan membawamu semakin tua, kiranya membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab dari sebelumnya. Selamat datang tahun 2016, selamat datang tahun kabisat, tahun perubahan. Jadilah Dasyat.

Komentar

Postingan Populer