Matur suwun sing akeh Bapak Presiden Joko Widodo.





Untuk mengawali setiap perkenalan dengan orang baru, selain "nama", "tempat tinggal/asal" juga menjadi pertanyaan pengikut setelah itu. Setiap orang-orang baru yang bertanya kepadaku, "Kamu berasal darimana?", saya akan selalu menjawab "dari Medan - Sumatera Utara". Mungkin jawaban dengan sebutan "Medan" saja kurang memberi informasi yang lebih detail bagi mereka yang bertanya. Karena ketika mendengar kata “Medan” satu hal yang muncul dalam benak mereka adalah “Batak”, that’s all, dan jelas saya memang seorang yang terlahir dengan darah batak sejak saya masih sebesar kecebong dalam Rahim ibu saya. Oke lupakan.. 
Sering sekali, untuk memperjelas mereka akan bertanya lagi "Medannya dimana ya?", kujawab lagi dengan " Kabupaten Samosir". Mereka akan terdiam dan bingung, terkadang saya mendapat respon seperti ini "Iku jauh ta dari Kualanamu?" (Jauh kah dari bandara Kualanamu) dan yang paling membuat saya terkejut adalah "Samosir itu apa?". Tak sedikit yang tidak tahu apa dan dimana Samosir itu. Untuk memenuhi rasa keingintahunya mereka, saya akan menjawab dengan sebutan “Danau toba”. Seketika mendengar itu mereka akan meng-Ooh kan dengan panjang dan kemudian memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru lagi. Buat kamu yang mungkin belum tau dimana itu Samosir, sekarang buka Peta Indonesia atau search di Google map saja bila perlu dan lebih cepat. Lihat diujung utara pulau Sumatera, provinsi setelah Aceh, ada Danau Toba yang tampak jelas diwarnai dengan warna biru. Kemudian perhatikan pulau kecil tepat di tengah danau itu. Pulau Samosir namanya. Pulau yang terlupakan, namun bagian kepingan surga yang tertinggal di bumi Nusantara.
Kalau mendengar Danau Toba mungkin orang-orang sudah tidak asing lagi dengan nama ini. Dipuja-puja dengan keindahannya yang melekat dihati, biru dan dinginnya air yang selalu membekas dalam ingatan. Danau yang bertengger di kaki Pegunungan Bukit Barisan, dan sering sekali menempati tempat teratas dalam tujuan destinasi wisata baik untuk tourist dalam dan luar negeri. Sering sekali diikut sertakan dalam proyek film oleh sutrada terkenal. Film “Toba Dreams” misalnya, yang sempat blooming beberapa waktu lalu. Juga diangkat menjadi tempat seseorang mencurahkan kegalauan hati dan menjadikannya menjadi sebuah novel. Sudah tak asing dan tak jarang lagi. Mengetahui potensi wisata yang sangat besar dari Danau ini, beberapa Kabupaten yang memiliki wilayah diseputaran Danau inipun memanfaatkannya menjadi tujuan wisata. Meski tidak maksimal dan masih memiliki kekurangan diberbagai sektor, sejauh ini sudah memberi perubahan yang amat bagus. Namun apabila diberi perhatian yang lebih intens lagi, mungkin tidak akan ada lagi yang bertanya "Samosir itu apa?". 
Beberapa hari yang lalu, sempat digencarkan di beberapa situs berita online dan berbagai kiriman di sosial media, kalau Pak Jokowi akan mengunjungi dan menindak lanjuti rencana "Danau Toba" yang akan dijadikan Monaco Asia. Saya sebagai penduduk asli asal samosir merasa bahagia tak ketulungan disini. Ayolah, siapa yang tidak mengenal beliau. Pria berbaju putih setengah lengan yang hobbynya blusukan ini. Kamu tau pak, hampir 95% suara penduduk Sumut memilih Bapak pada Pemilihan Presiden RI 2014 lalu. Selain mengunjungi Danau Toba, beliau juga akan meresmikan Bandara yang ada di Aceh dan meninjau langsung pembangunan tol trans Sumatera sepanjang 825 km itu. Tepat pada tanggal 1 Maret kemaren, beliau sudah sampai di Bandara Silangit - Sumatera Utara. Berbagai sambutan positif, dan antusias masyarakat yang hendak berjabat tangan dan mengabadikan gambar dengan beliau sempat memperlambat perjalanannya. Yang kubaca beliau mengatakan "biarkan mereka salam saya, jangan dilarang".  
Agenda yang banyak dan keterbatasan waktu membuat beliau tidak jadi berkunjung ke Samosir. Saya tidak kecewa sama sekali. Saya malah bersyukur dan pribadi mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya buat bapak Presiden RI . Air mata haru menetes membaca beritamu yang mengunjungi Tanah Batak, berhenti menyalami warga bukti pemimpin yang lahir dari "Rahim Rakyat". Terimakasih Pak Jokowi Engkau memberi ruang waktu untuk memikirkan Tano Batak, Danau Toba dan nasib seluruh penghuninya.
Horas, Selamat datang dan Sampai berjumpa lagi di lain waktu pak. Semoga Tuhan  menemani langkahmu kemanapun Anda pergi, hingga ke paling pelosoknya Negri ini. Semoga apa yang masuk dalam perencanaanmu, bagaimana tanah Batak ini kedepannya dapat berjalan dengan baik sesaat setelah engkau memijakkan kakimu pertama kali disana.

Tuhan memberkatimu pak.







Komentar

Postingan Populer