What I'm doing in 22.


                Sabtu, 22 Juni 2019.
                Hari ini adalah hari sabtu. Untuk bekerja, aku masuk setengah hari. Aku sedang duduk di teras depan kamar kos sembari menunggu cucian yang baru saja aku jemur. Belum pernah duduk disini dijam seperti ini, biasanya masih di kantor. Yah beginilah hidupku setelah aku mulai memasuki masa ikatan dinas. Dikata sibuk tidak, dikata lenggang juga sepertinya sangat jauh dari itu.
                Aku membayangkan sekarang diriku sedang berada disebuah kantin di fakultas Ekonomi UGM. Bermain laptop dan mendengarkan lagu. Membaca jurnal untuk thesis yang mungkin akan aku kerjakan di satu semester setelah ini. Aku yang mungkin akan sangat bahagia menikmati mimpi yang sudah dari dulu kurencanakan.
                Tetapi nyatanya aku disini, diteras kos, di Surabaya. Memegang secarik kertas berisi nomor nasabah yang akan aku follow up untuk dua hari kedepan. Tidak ada begadang karena tugas kuliah, atau lupa membaca jurnal yang disuruh dosen. Adanya kena marah Branch Head karena angka kualitas memburuk dari bulan lalu. Tidak ada bermain bersama mahasiswa pasca lainnya di hari minggu sambil makan es-krim di Tempo Gelato, adanya lelah menahan emosi habis docking collector yang tidak kunjung realisasi. Terkadang hidup memang tidak sesuai rencana, namun rasanya tidak selalu buruk.
                Aku menahan diriku untuk sedikitpun tidak mengeluh. Tentang apa yang sedang kukerjakan, dan yang menjadi pilihanku. Meskipun beberapa kali aku dihadapkan di kondisi yang membuatku harus .. well,said it with “sambat”, tapi aku sangat berusaha untuk tidak melakukannya. Aku lebih memikirkan senyum kedua orangtuaku ketika aku membelikannya sesuatu. Mengirimkan uang untuk mereka sekedar makan di Palito, mengisi paket internet bulanannya. Walau mimpi beberapa hilang, setidaknya senyum mereka membentuk kembali mimpi-mimpi yang akan kuperjuangkan nantinya.
                Untuk diriku dimasa kini yang sedang lelah secara fisik dan jiwa. Percayalah tidak ada yang sia-sia dari sebuah usaha. Aku yakin kamu bisa melewati ini. Jangan pernah bersedih untuk mimpi-mimpi yang tertimbun terlindas waktu. Ada banyak hari lain untukmu kembali meraih mimpi yang lebih tinggi lagi.
Tetap semangat, ya.
Aku sangat bangga padamu.

Komentar

Postingan Populer