Belajar dari AC

Kemarin aku akhirnya memutuskan untuk menghubungi jasa tukang reparasi AC. Sudah dua minggu ini AC kamarku dinginnya sangat lama. Harus menunggu 2-3 jam, baru mulai terasa dingin. Itupun ga sedingin biasanya. Kadang masih keringetan padahal sudah mandi. 

Sebagai seseorang yang 'newbie' dibidang dunia per ac-an, aku tentu tidak tau bagaimana cara memperbaikinya. Setelah mulai browsing di internet dan bertanya pada teman, akhirnya aku paham bahwa untuk menjaga performa AC, harus dilakukan maintenance setidaknya 3 bulan sekali untuk menjaga kualitas udara yang dikeluarkan. Apalagi kamarku sangat dekat dengan jalan raya. Bukan tidak mungkin bahwa debu akan sangat banyak setiap harinya. 

Dan masalah muncul pada "siapa yang harus aku minta tolongi", "tarifnya berapa", dan "bagaimana". Rekan kerja menawarkan jasa pembersih AC yang sudah bekerja sama dengan kantor, bernama pak Gatot. Akupun mencoba menguhubunginya dari wa. Ternyata pak Gatot ini sangat slow respon. Maklum milenial, tidak suka yang lama-lama. 

Aku mencoba buka aplikasi Go-Life dari Go-Je* dengan fitur Go-fix. Sebenarnya aplikasi ini sangat bagus, dan menyediakan jasa yang kubutuhkan. Tetapi aku mulai curiga, karena kata teman jasa reparasi ini kadang suka usil dan malah merusak freon nya. Akupun dilema. Disatu sisi takut, disatu sisi gakuat bila harus menunggu lebih lama. 

Sedikit frustasi karena sudah menjelang sore tetapi aku tak kunjung menemukan solusinya. Karena sebenarnya masalah AC ini cukup menyita tenaga dan pikiranku. Aktivitas ku memang sedikit terhambat. Yang tidak sempat nyucilah, tidak sempat menyetrika karena energi udah keburu habis karena kepanasan. Kerjaan yang dibawa pulang tidak terjamah karena emang ga bisa konsen sama sekali. Kurang tidur dan lemas karena semalaman berada di depan kipas angin. Surabaya tanpa ac memang berasa sauna. Gak perlu olahraga lagi beb, dijamin kalori terbakar. 

Baiknya Tuhan mempertemukanku dengan mba Eci. Tetangga kamar kos yang memberi nomor jasa reparasi AC bernana mas Putra. Mas Putra si fast respon dan baik hati. Walau sempat menolak tidak bisa mengerjakannya di hari itu karena sudah kemalaman. Aku yang memohon karena curhat sudah 3 malam gabisa tidur karena kepanasan, akhirnya doi mau dan menyanggupi. Jauh dari Sidoarjo, kedatangan mas Putra memang membawa udara segar. Selama kurang lebih 2 jam membersihkan AC kamar yang ternyata sudah sangat kotor dan banyak debunya. Mas Putra adalah pahlawan pada saat itu. Menyelamatkanku dan stok masker yang udah mulai aneh karena suhu kamar yang tinggi. 

Karena sangat bahagia dan sangat berterimakasih, aku memutuskan untuk membayar lebih dari tarif biasanya. Memang tidak banyak, namun aku rasa ini cukup membantu.  Tapi tetap aja doi menolak diberi tip,  tapi bukan Aquarius namanya kalau tidak bisa maksa. *heheh

Kembali lah AC-ku yang bersih dan udaranya yang dingin oleh tangan cekatannya mas Putra. Akhirnya bisa tidur dengan sangat lelap malam ini. 

Aku belajar bahwa, bila ada masalah itu tidak bisa diulur dan dibiarkan begitu saja. Membiarkan tanpa mencari solusi akan menimbulkan masalah baru. 

Sadar ga sadar hidup memang proses untuk kita belajar. Sering kali kita mengeluh karena sepertinya masalah datang silih berganti, tidak ada hetinya. Tetapi dibalik itu, ada hal yang sepatutnya untuk kita syukuri.

Malam ini karena sudah merasa enakan, aku mulai merendam cucian yang sudah menumpuk karena tidak dicuci-cuci. Sembari merendam, aku mendapati jemuran yang patah karena jatuh terbawa angin... 


Aku tau, hidup itu memang tidak pernah berhenti dari masalah. 

Komentar

Postingan Populer