Surat Cinta untuk Basuki Thajaja Purnama




Teruntuk Gubernur Jakarta bermata sipit.
Perkenalkan, saya seorang perempuan yang sedang dalam level tertinggi mencintaimu. Saya seorang mahasiswi yang mengecam pendidikan di wilayah kota Malang, Jawa Timur. Saya sering bertemu denganmu, mungkin kamu tidak menyadari bahkan tidak tahu. Setiap hari, sebelum saya pergi ke kampus, saya menyempatkan diri untuk melihatmu dan memastikan kamu dalam kondisi baik-baik saja. Bagaimana keadaanmu hari ini pak? Apakah panasnya kota Jakarta menghalangi kinerjamu hari ini? Semoga saja tidak ya. Banyak mengkonsumsi air putih pak, tetap jaga kesehatan, ketersediaan air putih yang cukup dalam tubuh dapat menjaga stamina tubuh tetap dalam keadaan yang baik. Begitu isi artikel kesehatan yang kubaca tempo hari.
Saya dengar sekarang banyak sekali yang mencoba mengganggumu dalam menjalankan tugas. Begitu juga yang kubaca, keamanan kediaman-mu  diperketat selama penertiban kawasan Kalijodo yang ada di Jakarta itu. Apakah kamu takut pak? Saya khawatir, semoga kabar buruk tak pernah muncul diberbagai situs berita online yang sedang gencar-gencarnya mengikutimu. Saya tidak membenci mereka yang mencoba menjatuhkanmu, saya tahu untuk menjadi kuat, dan sehebat kamu sekarang ini, akan banyak tantangan yang kamu lalui. Saya juga sempat tertawa mendengar pernyataan dari mereka yang “kelihatannya” pintar tetapi  masih tetap saja berbicara layaknya anak kecil. Hari ini saya melihatmu dibalik layar laptop sebesar 14 inci. Saya tidak memiliki televisi sehingga tidak bisa mengikuti mu dengan lebih cepat sepanjang hari. Dibalik baju dinasmu yang berwarna coklat itu saya tau, sudah banyak peluh keringatmu yang terekam dengan jelas. Tidak usah hiraukan bagaimana mereka yang mencoba membuat omongan-omongan miring tentangmu. Semua orang juga tahu kalau tidak ada pemimpin yang tidak menginginkan rakyatnya memperoleh yang terbaik.
Dear Gubernur Jakarta yang (katanya) suka marah-marah.
Kata mereka, kamu akan kembali mencalonkan diri di Pilkada 2017 mendatang. Saya sungguh tidak peduli siapa saja nanti yang akan ikut menandingimu di hari pemilihan suara itu. Saya juga tidak peduli kamu maju atas nama Partai ataupun independen, yang saya tahu kota yang kamu pimpin sekarang membutuhkan pemimpin sepertimu. Saya tau saya hanya pengecut yang tidak berani menyampaikan rasa yang membuncah ini secara langsung, dan hanya berani mengagumimu dari jauh. Saya selalu menitipkan namamu dalam setiap bati doaku. Kiranya Tuhan Yesus memberkati langkahmu kemanapun kamu beranjak. Semoga segala rencana baik yang akan kamu lakukan terlaksana dengan tuntas. Semoga kamu kembali menjadi Gubernur Jakarta untuk periode kedua, walau  ini akan membuat pesaingku dalam mengagumimu akan semakin banyak. Akan semakin banyak orang-orang yang terkagum-kagum melihat Jakarta 5 tahun mendatang.

Melihat sibuk dan padat-merayapnya kota Jakarta, saya tidak pernah berandai-andai akan tinggal di kota itu. Tapi sepertinya saya harus memulai merajut mimpi kembali untuk bisa memijak tanah dan memandang langit yang sama denganmu.
Salam, pengagum kelas kakap.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer