Bogor for the first time.
It was my first time visiting Bogor. Bukan Bogor sih, tapi Dramaga. Dulu sempat pengen kuliah disini. Tergila-gila dengan salah satu jurusan di IPB yang sudah internasional. But it was long time ago. Everything is different now. Bogor ternyata tidak se-adem Malang. Walau tidak sepanas Jakarta, masih banyak pohon, dan orang-orangnya yang ramah.
Ngapain ke Bogor?
Ngapain ke Bogor?
Katanya sebuah rencana yang dadakan biasanya akan lebih "manjur" untuk terealisasi bila dibandingkan dengan rencana yang sudah berbulan-bulan dibicarakan. Jadi, alasan seperti itulah yang menciptakan perjalanan dadakan ini menuju Bogor disertai oleh kereta kelas ekonominya Jayabaya.
Pagi itu tiba pukul 01:34 dini hari di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Berbekal dengan kebutaan tentang Jakarta, dan akses ke Bogor dengan kecanggihan commuter line yang keberangkatan pertamanya pukul 05:30 pagi, akhirnya tiba di kota hujan ini dengan badan remuk kurang tidur, kepala pusing, dan mata sayu.
Tentang KRL (commuter line). Well, menurutku ini adalah salah satu kecanggihan dari kota Jakarta dan sekitarnya. Aku berharap kereta jenis seperti ini juga ada di Malang. Namun sepertinya Malang masih tidak terlalu memerlukannya. Malang masih nyaman kok. Masih belum macet, hehe. But Jakarta is great. The people also. Jakarta emang selalu membuatku kagum dengan apapun yang ada didalamnya. Termasuk masih jam 4 pagi, tapi antrian udah panjang bener. Hebat! Jadi merasa malu sama diri sendiri yang terkadang udah jam 7 tapi masih aja goler-goleran di tempat tidur hehehe.
Dan Bogor. I fell so happy finally I can visit you. I hope we will have a great time to spend.
Best Regard.
C-18 Wisma Amarilis
Komentar
Posting Komentar