Untuk Nike.
Biar kuberitahu sebuah cerita. Cerita ini tentang sebuah masa yang
sangat membahagiakan yang pernah terjadi dalam hidupku. Masa ini ada pada
rentan tahun 2008 hingga 2011. Mungkin akan lebih familier jika kusebut dengan masa ketika aku SMP. Tiga tahun penuh
arti sepanjang sejarah.
Hari itu secara tidak sengaja aku bertemu dengan 5 orang perempuan
yang luar biasa. Biar kusebut nama mereka satu per satu. Ivani Anggraini, Nike Sifra, Lowandrea, Yolan Afsari dan Lastri. Di
sebuah kelas, yang pada saat itu, kelas ku kebetulan adalah program percobaan
dari Pemerintah Daerah di Kabupatenku. Dan dari program tersebut, kami
(angkatan yang masuk tahun 2008) adalah angkatan perdana.
Anak-anak tahun 96 pasti tahu, jaman-jaman SMP adalah jaman dimana
maraknya “geng-geng an”. Iya bener, yang merasa keren dan menjadi pusat perhatian
di Sekolah akan membentuk gengnya sendiri. Kalau kami jangan ditanyalah. Jelas
ada dong. Namanya adalah “Pasta Gigi” (Pasukan Tawa Gila-gila an). Call me freak. Tetapi geng ini adalah
geng paling berjaya di masanya. Percayalah, beberapa orang seangkatanku atau
yang bersekolah denganku dulu pasti mengakuinya *pd banget mode on*. Kita bahkan
pernah buat open recruitment tahun
2009. Yang membuat kita menjadi ber7. Tetapi satu, dua hal, kelabilan emosi
pada masa remaja membuat anggota baru tersebut keluar dengan sendirinya.
Mhehehe..
Masa SMPku tahun 2008 adalah masa yang menyenangkan. Kalau 2 tahun lalu
banyak isu yang mengangkat bahwa “full
day school” di Indonesia adalah program yang memberatkan dan terpaksa beberapa
sekolah menghapusnya, tahun 2008 kami sudah lebih dulu melewatinya. Senin
hingga sabtu, mulai belajar pukul 07:15 dan pulang pukul 17:00. Senin hingga
jumat belajar akademik, sabtu sore (dan kadang minggu) adalah untuk Pendidikan Samapta
yang dilatih oleh anggota Koramil. Dari rumah bawa bekal, makan siang di kelas,
dan sore dilanjutkan dengan belajar lagi. Gak tau dulu kenapa bisa senang-senang
aja, ga ngeluh, dan ketawa melulu, yang sekarang matakuliah 3 sks aja rasanya
udah bosan setengah mati.
Kembali ke Pasta Gigi. Kami sebenarnya tidak ingat kapan kali pertama
kami membentuk geng bersejarah ini. Atau lebih tepatnya meresmikannya. Satupun
dari kami sama sekali tidak ada yang ingat waktunya. Karena itu kami sepakat
untuk merayakan hari jadinya bersamaan dengan Thanks Giving Day. Kalau dalam sejarah Amerika, Thanks Giving itu
jatuh pada hari kamis di minggu ke 4 setiap bulan November. Kenapa memilih
Thanks Giving Day? Karena kami beranggapan bahwa hari pertama kami dipertemukan
adalah hari yang benar-benar patut untuk diingat dan disyukuri. So on, Thanks Giving Day become our
anniversary either.
Pasta Gigi ini sangat mencerminkan kami. Maksudku, yang dibagian “tawa-nya”.
Kami sangat sering tertawa, hampir setiap bertemu orang pasti tahu kalau itu
adalah kami. Oh ya, kami selalu bersama sih. Sangat jarang terpisah. Hal kecil
lucu tak lucu, bisa dijadikan bahan tertawa yang benar-benar mengocok perut. Kami
bukan siswa yang alim ataupun baik, kerap sekali kami membuat lelucon tentang
guru dan teman kami sendiri. Bahan bercandaan yang hanya kami sendiri yang tau
dimana letak kelucuannya. Mungkin, kami adalah siswa yang paling bahagia saat
itu :’)
Kami sudah seperti saudara. Orangtua kami sudah saling mengenal satu
sama lain. Terkadang menjadikan rumah kami sebagai tempat kumpul dan makan, secara
bergantian. Kedekatan kami sudah sampai pada tahap itu. Kami berbagi semuanya.
Kesedihan dan kebahagiaan kami. Tidak jarang kami berbeda pendapat, dan adu
mulut. Tapi pada akhirnya akan damai dengan sendirinya. Karena apa? Karena
rindu kalau tidak saling berbicara.
Hingga kami berpisah ketika sudah lulus SMP. Aku dan Nike memutuskan
untuk melanjutkan SMA diluar daerah. Sementara 4 spesies lainnya menetap di kandang.
Sekarang semuanya juga sudah terpisah. Ada yang di Jakarta, Jambi, Semarang dan
Malang. Kami masih sering berkomunikasi walau tak se intns dulu. Dulu aku sering
menganggap kalau kami itu seperti burung yang siap terbang kapan saja. Kemana
saja mimpi dan cita-cita membawa langkah kami. Dan benar, sekarang sayap yang
kami punya sudah membawa kami sampai sejauh ini.
Tapi hari ini, salah satu dari kami kehilangan satu sayapnya. Mungkin
setengah dari mimpinya ada disana. Mungkin setengah dari dunianya akan runtuh.
Untuk Nike.
Kapanpun ketika kamu merasa sedih bacalah ini. Kita tidak pernah bisa
menebak rencana Tuhan akan hidup kita. Sering kali kita merasa terlalu
dikejutkan terhadap apapun. Tetapi rencana Tuhan tidak pernah buruk, kan? Kamu tau
Dia sayang pada siapapun. Termasuk kepada perempuan yang kamu panggil dengan
sebutan ‘mama’. Aku mungkin tidak tahu rasa sakit yang kamu alami sekarang. Tetapi dukamu adalah dukaku juga. Kamu hanya perlu berdoa. Berdoalah, minta agar dikuatkan.
Berdoalah, ketika kehilangannya belum membuatmu terbiasa. Berdoalah. Rindu akan
hilang ketika kita berdoa. Dan bersiaplah untuk rencana indah dihari depan
yang Tuhan sediakan untukmu. Doa akan sampai sejauh apapun itu.
Aku tau kamu perempuan kuat :’)
Aku sayang kamu. Kita semua sayang kamu.
Komentar
Posting Komentar