Kilas Balik tentang Malang

Menyandang predikat sebagai mahasiswa tingkat akhir itu memiliki banyak sekali cobaan. Mulai dari rasa malas, boros, tidak produktif, makan sembarangan, tidur sembarangan dan masih banyak lagi. Sebenarnya kita engga pengen untuk bermalas-malasan atau apalah itu namanya, tapi entah kenapa suasananya sangat mendukung dan mengundang kita untuk melakukannya.

Seperti ini, ketika sedang merevisi  skripsi, yang aku lakuin malah buka-buka album foto selama  tinggal di Malang. Menganggurkan file word yang sedari tadi sudah dikerjakan. *sedih* Tapi gak apa.

Menurutku, Malang adalah kota yang sangat indah dan tempat yang sangat cocok untuk menenangkan diri. Hawanya yang sejuk dan dingin. Udaranya yang bersih. Masyarakatnya yang setia (re : Aremania), dan kampus yang kucintai. Buat yang bingung mau liburan kemana, coba suatu saat direncanain atau memasukkan Malang kedalam pilihan tujuan wisatamu. Jangan khwatir, kota ini sangat ramah untuk mahasiswa dan kantungnya.

Aku sudah tinggal kurang lebih selama 4 tahun di Malang. Tepatnya bulan september nanti akan menjadi 4 tahun. It became my comfort zone. Jadi, sebagai selingan aku bakal cerita mengenai tempat-tempat yang menurutku berkesan di Malang. Siapa tau kamu juga ingin mengunjunginya, suatu saat nanti.
  • Kertosari No. 20, Nomor Kamar 22.01
Oke ini mungkin bukan salah satu tujuan nanti, sebab ini adalah alamat kostku heheh. Kertosari No.20 (daerah kerto-kertoan kalau kata Arek Malang) adalah alamat kost yang kutinggali selama di Malang. Ini bukan pilihanku. Sebelum tiba di Malang, kakakku sudah mencarikan kostan untukku.

Biasa, sudah mendapat mandat dari kampung, jadi doi tidak bisa menolak. Menurutku, dari sekian banyak kamar di kost ini, kamarku adalah kamar yang paling eksklusif. Kenapa? Karena kamarku memiliki balkon, tidak lembab dan sejuk. Sebenarnya aku tidak memiliki banyak kriteria khusus untuk pemilihan kamar. Karena yang paling penting untukku adalah sirkulasi udara yang baik dan cahaya matahari. Aku tidak terlalu suka bila cahaya lampu digunakan  siang hari, boros dan tidak cinta Bumi. *mhehe

Aku amat mencintai kamar ini dan segala isinya. Benda mati ataupun benda hidupnya (red : sekamarku). Karena mereka adalah paket komplit. Kamar ini sudah menjadi saksi dari setiap kejadian yang sudah aku alami disini. Entah menangis tersedu-sedu karena sedih, kesakitan sampai subuh karena Asma sedang kambuh, begadang karena tugas atau begadang karena menggosip dengan tetangga kamar, menjadi saksi dari setiap "keberantakannya" aku, dan rela tidak kusapu bila sedang malas. Tapi aku tetap merawatnya, sebab mama dari kampung sudah berpesan "malasnya jangan dibawa keluar dari rumah ya nak". Siap 86 mak!

Tempat tidur w yang bawah (Juni, 2016)

(April, 2018)
*maaf yang bagian kotornya di sensor aja*
  • MATOS (Malang Town Square)
MATOS adalah salah satu tempat terdekat yang akan kukunjungi bila sedang stress. Bukan untuk belanja, biasanya aku akan mengunjungi Gramed. Bila sedang membutuhkan waktu untuk sendiri, maka aku akan pergi seorang diri. Tapi bukan berarti aku pergi kesana "selalu" sendiri, bukan. Terkadang akupun pergi bersama teman-temanku. Kenapa pergi sendiri? Karena waktu yang kuhabiskan akan cenderung lama, jadi jika aku mengajak oranglain, dia akan merasa bosan dan aku menjadi tidak enak karena sudah membuatnya menunggu. Siapapun tidak suka menunggu, right?

Aku bukan termasuk pada tipe orang yang suka membeli barang/benda seperti pakaian, sepatu, tas, alat make-up dsb (yang mewah ataupun yang standart) bila memang tidak terlalu penting. Aku hanya cenderung membeli barang-barang yang dibutuhkan saja, pada waktu tertentu. Bukan apa-apa, karena emang lagi kere aja wkwkw *skip*

Sudah tidak terhitung jumlahnya berapa kali aku mengunjungi Matos. Berapa kali ya?...


  • Kota Batu
Pertama sekali memijakkan kaki di kota Malang, Kota Batu adalah destinasi pertama yang ditawarkan oleh kakakku untuk kukunjungi. Fyi, salah satu anak kandung dari ibuku (anak ke 3) sudah lebih dulu menempuh pendidikan di kota Malang. Doi adalah angkatan 2012 dari FPIK UB. Itu mengapa, merantau ke kota ini tidak terlalu menyulitkanku. Sudah ada kakaku yang mengurus semuanya diawal. Walau beberapa bulan setelahnya, gantian aku yang mengurus semuanya. Dan mengurus  dia juga.

Kembali ke kota Batu.
Kalau berkunjung ke Malang rasanya gak afdol kalau belum datang ke tempat ini. Ini namanya Pos Ketan Legenda 1967, aku gaktau apa sejarah spesifik mengapa tongkrongan ini dikatakan "Legenda 1967" entah berdirinya tahun 1967 atau bagaimana. You have to visit this place, dan akan tau Malang itu gak sebatas 'kota dingin' saja. Tapi juga manis dan ngangenin kayak ketan. 
Yah, jadi pengen makan ketan nih. 


Next, ada Alun-alun kota Batu. Sebenarnya Pos Ketan Legenda itu ada di areal Alun-alun kota Batu. Alun-alun ini luas seperti ruang terbuka untuk publik yang memiliki beberapa wahana bermain. Biasanya Alun-alun ini akan ramai dikunjungi pada malam hari. Dinginnya kota Batu merupakan kombinasi yang pas dengan semuanya. Ketan, Alun-alun, dan Bandrek susu. (Ngiler dah gua elah..)




  • Masih tentang Batu.
Karena Malang adalah satu kota Wisata, maka banyak sekali tempat wisata yang bisa kamu kunjungi bila sedang berkunjung ke kota Malang. Dan rata-rata, tempat wisata itu ada di daerah Batu. Berbagai jenis tempat dari berbagai kalangan usia, anak-anak hingga ke orangtua. Wisata alam, atau yang indoor untuk berbelanja. Hampir semua ada. Yang tidak ada itu Danau Toba, karena Danau Toba ada di Sumatera. Heheh.

BNS (Batu Night Spectaculer)
Jatim Park 1,2 dan 3.
Paralayang Batu
Selecta
Museum Angkut

Dan masih banyak lagi Destinasi Wisata di kota Batu. Tidak bisa menyebutnya satu persatu. You better googling it for a clear information.


  • Perpustakaan dan Trotoar Brawijaya
Sebenarnya aku bukan tipe mahasiswa yang jenius dan sangat rajin karena sudah menuliskan perpustakaan disini. Bukan juga seorang mahasiswa yang sangat suka membaca dan menghabiskan waktunya di perpustakaan. Bukan. Aku hanya menyukai suasana dan tempatnya, kalau sore. Dulu ketika kuliah dari jam 7 pagi hingga jam setengah 5 sore, biasanya aku akan memilih rute jalan yang lebih jauh untuk pulang ke kost. Dan rute perjalanan yang jauh itu akan melewati perpustakaan dan lapangan rektorat Brawijaya. Kemudian aku akan duduk sebentar, dan mendengarkan lagu pakai headset. Terkadang aku akan mengajak seseorang untuk menemaniku disana. Ngobrol, atau sekedar menunggu tukang bakso lewat. Kalau ada buku yang belum selesai kubaca karena terhenti saat kuliah, akan kuselesaikan disitu. Kadang-kadang aja kok engga sering, plis jgn judge w. :(



  • Volks Waffle
Aku punya teman, namanya Novi Arinata. Pernah suatu kali kita sedang gabut-gabutnya, dan gaktau mau kemana, tapi laper banget. Akhirnya kita memutuskan untuk mencari tempat makan yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Walau ini sebenarnya sangat sulit untuk kulakukan, karena aku cenderung takut untuk mencoba makanan baru. Takut ga enak dan takut kecewa hahaha. Beberapa orang yang mengenal dan dekat denganku akan tahu bahwa aku selalu memesan makanan yang sama, di tempat yang sama. Do not know why, that habbit just happened. And I dont know when.

Akhirnya setelah melalui perdebatan yang panjang dan mengitari jalan besar ijen, kamipun menemukan sebuah tempat makan yang unik. Bukan seperti tipe tempat makan pada umumnya yang indoor, namanya Volks Waflle.  Tempat ini berada di kaki lima sebuah salon dan memiliki food truck. Tidak banyak kursi yang tersedia, hanya beberapa. Menu makannyapun tidak banyak. Seperti jenis makanan manis, minuman  dan cup rice. 

Hari itu kita mengunjunginya ketika sudah gelap dan Malang baru saja hujan. Mungkin kunjungan pertama ini meninggalkan kesan yang teramat baik. Karena, lapar, hujan, dan memakan makanan manis yang cukup enak dan murah. Semua seperti komponen yang saling berhubungan. Jadilah tempat itu amat membekas diingatan kami. Sampai sekarang aku masih mau mengunjunginya, kadang sendirian, kadang bersama teman. Dan aku yakin, Novi juga seperti itu. Kadang dia sendirian, kadang bersama seseorang.


Tempat-tempat diatas adalah tempat berkesan yang sudah pernah kukunjungi di Kota Malang, sendiri ataupun bersama orang baik yang menemaniku. Sebentar lagi cepat atau lambat akupun akan meninggalkan kota Malang, Zona Nyamanku. Tapi katanya kan begitu. Kamu harus meninggalkan zona nyamanmu untuk mendapatkan pengalaman hidup yang lebih banyak.

Akan sangat merindukan Malang, dan orang-orangnya.

Komentar

Postingan Populer