Tentang BM : Kelas 2 IPA 3
Kelas 2 SMA menjadi tahun menyenangkan ke 2 yang akan dialami oleh setiap siswa SMA, dimanapun! Masa menemukan jati diri, banyak teman baru, asmara yang menghiasi hari, melirik dan memiliki gebetan, merasa "sok-iye" karena sudah ada junior, serta mulai malas belajar. Apalagi hampir 60% siswa di SMA BM adalah pendatang yang merantau dari luar daerah. Jauh dari pengawasan langsung orangtua, membuat kita menjadi lebih 'bebas' atau bahasa halusnya adalah lebih mandiri dalam menentukan keputusan terbaik dalam hidup. Setelah melewati tragedi jatuh bangun dan banyak drama selama 2 semester, akupun berhasil melewatinya. Naik ke kelas 2, and with no choice harus masuk jurusan IPA.
Di SMA BM jangankan menjadi juara kelas, naik kelas saja sudah tergolong ke dalam prestasi "baik" yang mampu untuk dicapai siapapun, setelah rapor bulanan hitam tanpa nilai tinta merah. Jadi ingat tragedi anak kost yang menangis sejadi-jadinya mengetahui nilai rapor semesternya terdapat 5 nilai merah. Sedih, but Its not the end of the world, right? Di SMA BM pada tahun 2012, kelas 1 berjumlah 7 kelas, dan kelas 2 berjumlah 6 kelas (2 kelas jurusan IPS dan 4 kelas jurusan IPA). Maka bila dihitung secara 'kasar' akan ada jumlah (kurang-lebih) 1 kelas siswa yang tidak akan naik kelas. Beberapa siswa memilih untuk mengulang kembali selama satu tahun, dan beberapa siswa memilih untuk naik tetapi harus pindah sekolah. Itu mengapa tahun kenaikan kelas menjadi salah satu momentum yang paling mendebarkan bagi semua siswa. Semuanya dilandasi rasa takut, entah takut menjadi malu, takut harus pindah sekolah atau takut akan kehilangan.
Terkadang kita akan merasa sedih, ketika tahu teman yang tidak naik kelas adalah salah satu teman yang dikenal baik di kelas. Aku mungkin kurang baik dalam berkomunikasi atau mencari teman ketika kelas 1, namun aku merasakan kesedihan ketika salah satu dari temanku harus tinggal kelas. Mungkin tidak akan kusertakan namanya. Dia tidak bodoh, ataupun malas. I've told you before kalau orang-orang yang kutemui disini semua adalah orang-orang hebat. Dan diapun begitu, dia hanya kurang beruntung. Itu saja. And really glad to know that we've been still friend until now.
Di kelas 2 adalah masa bertemu dengan banyak sekali guru yang unik dari sifat ataupun karakter. Pak Hutabarat a.ka pak OGUT (Orang Ganteng Utusan Tuhan) guru bahasa Indonesia dengan jargon "Ohai!!" yang kuat dan menggelegar setiap memasuki kelas. Fyi Hutabarat adalah marga dalam suku Batak. Jadi karena memanggil Guru dengan sebutan nama dianggap kurang sopan, jadilah memanggil dengan sebutan marga, walau siswa masih sering memberi gelar pada setiap guru. But thats legal, at least for us :D Pak Lumbanraja guru matematika yang akan membuat ujian mendadak disetiap pertemuan. Membagi kelas dalam dua kelompok "A dan B" serta menyuruh setiap kelompok untuk duduk di pinggir setiap meja. Pak Manase yang pinternya nauzubileh, guru fisika yang memiliki suara merdu dan... ganteng. Oke skip.
Dan, pak Aja. Pak S.Aja. Seorang guru agama Katolik yang berasal dari Flores. Dia menjual donat terenak seantero Budi Mulia, yang akan habis di 5 menit pertama setiap jam istirahat. Karena aku adalah orang yang sangat jarang ke kantin, jadilah aku sering tidak kebagian donat. Tentang Pak Aja, aku ingin mengucapkan terimakasih karena sudah mengadakan ujian dengan metode menghapal satu Bab termasuk tanda baca titik dan koma. Ujian yang soalnya hanya 3, tapi jawabannya adalah satu Bab. Satu bab!. Ketika akan ujian Agama aku akan membawa catatanku kemanapun aku pergi. Ke meja makan, ke tempat tidur, bahkan ke kamar mandi ketika hendak buang air ataupun mandi dan menghapal semuanya. Jangan pernah bermimpi untuk menyontek, karena yang menjadi sasarannya adalah kepalamu. Kebiasaan menghapal satu bab ini sangat membantuku ketika akan UAS di perkuliahan. So, thankyou so much pak Aja. May God bless you always!
Oh iya hampir lupa, seperti tradisi yang ada di SMA BM, kelas 2 yang aku masuki diberi nama Aorta. Aorta diambil dari istilah mata pelajaran Biologi, yakni pembuluh darah terbesar yang ada di tubuh manusia dan berasal dari jantung. Mengapa dari Biologi? karena wali kelasku saat itu adalah seorang guru Biologi. Guru Biologi yang keren, manis, jujur dan menjajikan, serta satu-satunya guru beretnis India di SMA BM. Namanya Mansen-Khan, a.k.a Elidemansen Purba.
Beliau adalah guru yang menyenangkan dan sangat dekat dengan kami. Selalu memanggil kami dengan sebutan "dek" seolah kami semua itu adek, bukan muridnya. Tubuhnya gembul, dan memiliki kumis tipis. Potongan rambut yang khas dan selalu rapi seperti Sahrul-Khan, serta sangat sering menggunakan batik. I dont know why acctually. Beliau sangat menyenangkan ketika mengajar. Memberi ilustrasi dan membubuhkan cerita dibalik topik pembelajaran yang tergolong kompleks dan sulit untuk dipahami. Tentang tubuh manusia, metabolisme serta sistem organ yang ada di dalamnya. Penjelasannya membuat materi saat itu terasa mudah untuk dimengerti, while in a different situation, ketika belajar sendiri rasanya pengen muntah. Beliau yang akan selalu memotivasi dan menyemangati kami ketika mulai down, yang selalu yakin kalau kami semua akan berhasil dengan nama besar kami suatu saat nanti. Jadi ingat dulu doi pernah bilang :
"Jadi kan dek, nanti kalau kalian semua sudah berhasil kita akan membentuk sebuah korporasi yang mengalahkan GOOGLE Corp, namanya AORTA COMBAD CORPORATION"
Entah atas dasar apa beliau memilih nama "combad", tetapi saat itu ucapannya menjadi salah satu pemompa semangat yang pernah kurasakan. Mungkin bukan hanya buatku, tapi juga untuk 49 siswa lainnya, yang sudah mulai mempersiapkan "mau jadi apa" nantinya.
Oh iya tentang 50 siswa yang ada di 2 IPA 3 (termasuk aku). Aku pernah menggambar denah tempat duduk siswa di kelas, tepat di halaman depan buku catatan agama.
Oh iya tentang 50 siswa yang ada di 2 IPA 3 (termasuk aku). Aku pernah menggambar denah tempat duduk siswa di kelas, tepat di halaman depan buku catatan agama.
Yang tentang beberapa dari mereka pernah aku tuliskan disini " Catatan Akhir Semester ".
(Maafkan tulisan alay anak kelas 2 SMA)
Tiga orang yang pernah menjadi teman semeja selama kelas dua adalah Stephanie Lubis perempuan cadel yang pernah sekelas denganku ketika di 1-5, Nandito Marbun yang orangtuanya adalah pebisnis catering terkenal di Pematangsiantar dan the most nightmare ever belongs to Roland Ignasius Silalahi yang membuat hari-hariku penuh tantangan di setiap ujian/ulangan harian yang kuhadapi selama kelas 2.
Mereka juga orang-orang hebat berikutnya yang kutemui di SMA BM. Setiap orangnya memberiku kenangan tersendiri untuk diingat. Cindy dan Chika penyelamat hari-hariku, pendengar setia dan sahabat terbaik. Seperti David dan Gratia semeja yang sama-sama orang pintar, gatau deh setiap ketemu bahasnya apa. Mungkin bukan tentang donat pak Aja tetapi lebih ke Trigonometri, Integral atau enzim apa aja yang ada di dalam mulut. Riris yang suaranya merdu, nyaring, dan mengisi setiap ruang yang ada di kelas hingga ke atom partikel terkecil di udara. Mas Rizal dan Gold yang secara tidak sengaja nama mereka mengandung unsur yang sama. Bang Andre dengan keceriaan dan hari-harinya yang sangat bahagia. Samuel, Roland dan Yoshua trio D'Blatungs yang siap menghibur di jam kritis dan yang menjadi kesayangan ibu Sigiro. Jhon Andreas tipikal kakak kelas ganteng dan pintar idaman adek kelas. Patricia putri Keraton yang mengaharapkan seluruh kelas untuk bersih steril dan bebas kontaminan. Serta Ghorby yang usilnya minta ampun sampai ke ubun-ubun.
Enam tahun berlalu, sekarang 50 orang itu beberapa dan yang lainnya akan segera/sudah mandiri dengan hidup dan pencapainnya. Bahagia dan merasa puas dengan usaha yang membuahkan hasil.
Mungkin aku akan mulai membenarkan perkataaan dari om Chrisye. "Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah".
Komentar
Posting Komentar