We only fall in love with 3 people in a lifetime.

fyi Malang sedang dingin-dinginnya. Dingin banget. Kalau mahasiswa disini menyebutnya "Malang musim maba". Malang yang sedang menunggu mahasiswa baru. Entah hubungan maba dan cuaca di Malang apa, but it just happened. Kadang suhu bisa mencapai 18 derajat pada malam hari dan 16 derajat dini hari. I used  socks in daylight. So damn cold. Keliatan banget deh gue orang kampung yang kemana-mana pake kaos kaki, jaket dan minyak kayu putih-an karena malam hidung akan mampet karena kedinginan.

Beberapa waktu lalu sambil nunggu air yang sedang dipanasin, aku membaca sebuah artikel di internet. Artikel tersebut cukup menarik perhatianku (dan mungkin beberapa orang juga). Untuk kamu yang suka berandai dan menganggap bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan ini adalah fantasi yang saling berhubungan, sama sepertiku, mungkin kamu harus membaca ini sampai selesai. hehehe.

Artikel tersebut berisikan tentang manusia yang pada umumnya hanya akan mengalami jatuh cinta sebanyak 3 kali dalam hidupnya. Ditulis oleh Kate Rose di Elephant Journal.
Tidak masalah jika kamu sudah berpacaran misalnya lebih dari 10x, just put them into 3 parts.

Yang pertama adalah cinta monyet. Cinta monyet adalah perasaan jatuh cinta yang akan dialami seseorang untuk pertama kalinya. High scholl type young. Jaman dimana masih muda banget, dan belum mengerti sebenarnya cinta itu apa dan untuk apa kita merasakan perasaan seperti itu.

Pada bagian ini kita akan cenderung menganggap apa yang kita lakukan ini adalah benar. Pacar yang cantik/ganteng, rasa nyaman, berkomunikasi intens 24/7, dan tiada hari terlalui tanpa dirinya. Kita akan memulai hubungan  dengan dasar "ini akan menjadi cinta gue satu-satunya, selamanya!"
Pada saat itu, kata 'selamanya', sangat mudah untuk dilontarkan. Kitapun akan mulai membuat rencana masa depan yang begitu indah bersama pasangan. Mapan, menikah, dan memiliki keluarga yang bahagia. Hal-hal yang biasanya  kita temukan di Film romantika.

Kita akan berupaya menciptakan predikat pasangan paling ideal yang pernah ada, dan tanpa disadari pendapat orang lain tentang hubungan ini jauh lebih penting dari apa yang sebenarnya kita rasakan sendiri. Jalan berdua, nonton di Bioskop, dan apa saja yang dilakukan bersama, posting di sosial media. Sedang galau, merasa cemburu, berantem, dan kembali baikan dengan cara yang romantis posting di sosial media. This is because you really need others to view your relationship as magical and perfect.

Yang kedua adalah cinta obsesi. Cinta obsesi ini akan menjadi bagian yang paling emosional dan memberimu banyak sekali pelajaran dalam hidup. Kamu akan lebih realistis dengan kehidupan, dan tentu tentang pasangan dan cinta. Awalnya kamu akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan seseorang yang kamu mau. Apapun. Tidak peduli dia menginginkanmu atau tidak, satu-satunya yang terpenting adalah mendapatkannya. Kamu bahkan akan lebih mengenal dirimu sendiri, tentang apa yang kamu inginkan dalam sebuah hubungan dan manusia seperti apa yang sebenarnya kamu butuhkan.

Sayangnya, pada bagian ini kamu tidak akan terlalu bahagia. Kamu akan merasakan patah hati yang dalam dan kesedihan. Berhadapan dengan kebohongan, komitmen yang dilanggar dan kepercayaan yang hilang. Kedua belah pihak bisa jadi akan lebih egois, dan merasa paling benar akan pendapatnya masing-masing. Akan banyak sekali drama dan pertengkaran. Namun ketika merasa sendirian, kamu akan menyalahkan dirimu sendiri. Like, "I'm not the right person". Kemudian merasa bersalah atas segala apapun yang kamu lakukan. Tidak dicintai/mencintai lagi, dan menjadi tidak penting. Tetapi merasa bodoh bila harus  mengakhiri hubungan.

Namun kita akan dihadapkan pada satu waktu atau kejadian yang membuatmu lelah akan semua drama dan permasalahan yang terjadi. Yang membuatmu berpikir "I'm too tired to hang on this relationship". Being countiniously around them cant still not give you what you want to feel, and you believe that you aren't love enough because they are not giving you the kind of love you are looking for.

Dan yang ketiga adalah cinta yang tidak disadari. Our third love is said to be the love we dont see coming. Kamu bahkan tidak pernah menyadari sebelumnya, tidak terduga atau bahkan mengharapkannya. Terlihat sangat simpel, dan terjadi sangat cepat. Tanpa embel-embel yang terlalu bermakna. At times, it occurs right after a major heartbreak, and you're thinking that the same thing will happen again because, in your past, it has. So you just let it happend.

Pada awalnya kamu tidak akan bisa menjelaskan kenapa atau bagaimana kemistry bisa terjalin. Apa yang membuatmu tertarik atau alasan apa yang membuatmu ingin menjalin hubungan dengannya. Kamu bertemu seseorang, surprisingly, it just fits. Tidak ada drama, sesuatu yang dipaksakan, dibuat-buat atau pihak yang terlalu mengatur. Semua terjadi dengan sangat sederhana. Tanpa alasan kamu akan menjadi saling membutuhkan.

Kamu menceritakan kekesalanmu di masa lalu kepadanya. After lots of breakheart, and so does she/he. Menjadi lebih terbuka tentang pandangan hidup, dan kemauan. Apa yang disukai atau yang tidak disukai. Bagaimana mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan, menceritakan kejujuran dan saling menerima. You both seem to workout together, and somehow the way you live your life flows well with the way live theirs.

Sometimes it is 50/50, and other times it is 20/80. Kamu akan lebih cenderung menerima semua kebaikan dan keburukannya. Menjadikannya biasa, dan akan terbiasa. Menerima keluh-kesah akan sebuah hari yang terlalui dengan buruk, atau turut bahagia akan sebuah hari yang baik dan pencapaian yang membanggakan. And you know what? Sometimes, you are not happy. But that doesnt mean the relationship will end. You come together with your unhappiness and try to solve it. Karena yang menjadi dasar dari sebuah hubungan adalah itu. Rasa saling membutuhkan, dan ingin bersama.

.
.
.

.

Just an article that I read from internet. Sudah jatuh cinta berapa kali selama ini?